Rumusan 12 prinsip Animasi

NAZUA

 Rumusan 12 Prinsip Animasi


Prinsip animasi tersebut merupakan prinsip dasar pembuatan film animasi

yang dirumuskan sekitar tahun 1930 oleh Frank Thomas dan Ollie Johnston.

Prinsip tersebut merupakan teori dasar seorang animator

untuk mengetahui dan memahami cara menghidupkan karakter animasinya

sehingga hasilnya menarik, dinamis, dan dramatis dengan gerakan yang realistis.

Selain itu, prinsip tersebut dapat mempertegas ekspresi, gestur, dan kepribadian

suatu karakter.

1. Squash and Stretch

Prinsip squash and stretch

merupakan upaya

menambahkan efek plastis

pada objek. Prinsip ini disebut

juga prinsip elastisitas.

Penerapan squash and stretch

pada objek benda hidup akan

memberikan efek gerakan

yang dinamis.


2. Anticipation

Pada prinsipnya, gerakan terbagi dalam tiga bagian, yaitu gerakan awal

atau persiapan (antisipasi), gerakan itu sendiri, dan gerakan akhir. Gerakan

antisipasi biasa disebut gerakan ancang-ancang.


3. Staging

Staging adalah prinsip animasi dengan cara menempatkan

karakter pada kamera secara tepat untuk membantu menciptakan suasana

yang diharapkan. Bahkan, staging dapat menggambarkan adegan yang

sedang dan yang akan terjadi sehingga penonton/pemirsa dapat memahami

dan mengikuti jalan cerita pada film yang disajikan.


4. Straight Ahead Action and Pose to Pose

metode

yang dilakukan industri animasi adalah straight ahead action dan pose to

pose sehingga dapat menghidupkan adegan melalui gerakan.

a. Straight ahead action adalah metode untuk membuat gerakan dengan

menggambar satu per satu atau frame by frame secara berurutan dari

awal sampai selesai seorang diri.

b. Pose to pose adalah metode pembuatan gerak yang dilakukan oleh dua

orang. Pertama, key animator yang bertugas membuat keypose. Kedua,

in betweener yang bertugas membuat gambar in between.


5. Follow Through and Overlapping Action

Prinsip follow through merupakan bagian tubuh tertentu yang masih bergerak

ketika karakter telah berhenti bergerak. Misalnya, rambut yang tetap bergerak

sesaat setelah karakter berhenti berlari. Sementara itu, prinsip overlapping

action dianggap sebagai gerakan yang saling bertindihan. Misalnya, seekor

anjing berlari kemudian berhenti, tetapi menyisakan gerakan seperti pada

telinga dan lambaian ekornya.


6. Slow In And Slow Out

Prinsip slow in dan slow out ini menunjukkan bahwa objek membutuhkan

peningkatan dan penurunan kecepatan yang berbeda-beda saat bergerak. Slow

in terjadi jika sebuah gerakan awal dilakukan secara lambat kemudian

menjadi cepat. Slow out terjadi apabila sebuah gerakan objek dari cepat

kemudian menjadi lambat.


7. Arch

Sistem gerak manusia, binatang, dan makhluk hidup

bergerak mengikuti pola garis lengkung (lingkaran,

elips, atau parabola), sedangkan sistem gerak

mekanik dan robotik cenderung patah-patah.

Pola inilah yang diterapkan pada gerak buatan

dalam animasi dan disebut sebagai prinsip arch.

Dengan menerapkan prinsip ini, objek dapat bergerak secara halus dan

realistis.


8. Secondary Action

Secondary action merupakan gerakan-gerakan tambahan yang tujuannya

memperkuat gerakan utama, bukan untuk menjadi pusat perhatian yang

dapat mengalihkan perhatian gerakan utama.


9. Timing and Spacing

Prinsip timing adalah tahapan menentukan waktu kapan sebuah

gerakan mulai dilakukan. Tiap-tiap obyek diatur durasi gerakannya untuk

menghasilkan gerakan yang berbeda dan dilakukan tepat pada waktunya.

Cepat dan lambatnya durasi dalam adegan akan sangat memengaruhi banyak

sedikitnya jumlah frame

Prinsip spacing adalah pengaturan kepadatan gambar yang akan

memengaruhi percepatan dan perlambatan gerak benda. Hal tersebut akan

membuat sebuah gerakan lebih realistis. 


10. Appeal

Pada pembuatan animasi, prinsip

appeal memiliki dua tujuan. Pertama,

sebagai gaya visual pada keseluruhan

isi film. Artinya, film memiliki style

yang khas untuk membedakan dengan

film lainnya sesuai dengan tema dan

genrenya. Kedua, sebagai pembeda

karakteristik penokohan. Setiap

karakter dalam animasi dikembangkan agar memiliki daya tarik yang

unik dan memiliki perbedaan dengan karakter lain berdasarkan sifat

yang dibawakannya


11. Exaggeration

Prinsip exaggeration adalah langkah

untuk mendramatisasi sebuah animasi

dalam bentuk gambar yang hiperbolis

untuk mempertegas tindakan yang sedang

dilakukan



12. Solid Drawing

Solid drawing merupakan prinsip yang menitikberatkan pada kemampuan

animator dalam menggambar. Seorang animator harus memiliki pemahaman

yang kuat terhadap prinsip-prinsip desain, seperti proporsi, anatomi,

komposisi, keseimbangan, dan pencahayaan.


Tags

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)